Hai sobat Bithoo Kali
ini saya akan membahas mengenai Cara Membuat Link Building Yang Berkualitas. Backlink adalah
poin penting yg dibutuhkan oleh setiap blog/website dalam rangka bersaing
dengan blog/website lain di search engine. Itulah mengapa link building selalu
disebut-sebut & sering muncul dalam SEO. Setidaknya ada dua alasan penting
di balik usaha link building yg anda para Blogger lakukan:
- Anda butuh backlinks karena ingin situs/blog mendapatkan otoritas di mata search engine, khususnya Google.
- Anda perlu backlinks jika ingin mendapatkan otoritas dalam niche yg dibawa atau disajikan, yaitu ketika anda ingin orang-orang mengenal anda sebagai ahli pada niche tersebut.
Sebelumnya apa yang
dimaksud otoritas itu? Dalam bahasa Inggris, authority berarti kemampuan atau
kekuasaan untuk membidangi suatu hal, memberikan perintah, kontrol, pendapat,
nasihat, saran, dsb. Dalam konteks kepenulisan, authority berkaitan dengan
authorship, yg berarti kemampuan atau kekuasaan seseorang yg dipandang
membidangi niche dan karya tulis yg ia geluti. Sedangkan dalam konteks search
engine, otoritas tentunya adalah kemampuan suatu halaman blog/web untuk dapat
dinilai sebagai hal penting oleh search engine. Jadi, otoritas di sini memiliki
makna multilevel yg dapat diaplikasikan guna menunjukkan kekuatan website/blog
serta penulisnya.
Tetapi, ada hal yg
mesti digarisbawahi dalam konteks pentingnya link building di sini. Sebuah
fakta yg tidak bisa lagi dipungkiri, yaitu bahwa ribuan link yg ditanam belum
tentu bisa disebut & menjadi backlink, apalagi backlink berkualitas. Banyak
yg mengabaikan satu konsep penting yg menjadi tulang punggung link building:
Berkualitas.
Tidak bisa disanggah
lagi bahwa banyak blogger berfikir bahwa ribuan backlink yg dibangun dengan
cara serampangan & instan dapat membuat search engine melirik. Bahkan ada
juga yg sampe dibela-belain membayar agar mendapatkan ribuan link, yg
sebenarnya tidak diketahui secara pasti dimana link itu ditaruh & pada situs-situs
jenis apa. Padahal, faktanya adalah: memiliki ribuan backlink dari situs-situs
berkualitas rendah, tidak relevan, link-link yg ditaruh di footer, link
exchange (bertukar link), situs-situs yg menjual links, link-link spam, dan
segala macam jenisnya itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan 10 backlink
berkualitas. Ya, cukup 10 backlink berkualitas saja akan merubah otoritas
blog/web. jangankan 10, satu backlink berkualitas saja dapat meningkatkan
pagerank.
Oke, sekarang saya berbicara
mengenai backlink berkualitas. Jadi pasti muncul pertanyaan, apakah backlink
berkualitas itu?
Apa yg Dinilai Google
Sebagai Backlink Berkualitas?
Ini garis besarnya:
Google menilai sebuah
link sebagai link berkualitas jika berasal atau dirujuk dari konten/isi halaman
web/blog yg mempunyai tingkat relevansi tinggi.
Google sangat
menekankan relevansi atau keterkaitan konten. Itulah mengapa Google Panda
kemudian menampar habis-habisan kebanyakan web/blog yg cuma menang di keyword
namun miskin relevansi.
Sebagai contoh,
katakanlah anda mencari suatu konten melalui Google dengan keyword "Buah
Anggur", kemudian taruhlah juga dua konten muncul di urutan pertama dan
kedua di halaman search result:
- Konten pertama menyebutkan tentang jenis-jenis, rasa, asal, harga, serta manfaat-manfaat buah anggur.
- Konten kedua adalah tulisan seorang blogger di blog pribadi yg menyebutkan tentang kesukaan makan buah anggur sebagai hobi yg tidak bisa ditinggalkannya karena membuatnya teringat pacarnya. bla..bla..bla..(yah, tarohlah demikian, sebagai contoh saja lah, hehe...).
Mana dari kedua konten
di atas yg lebih bermanfaat buat anda? Jika, anda kemudian klik pada konten
kedua lalu melihat isinya tidak
berkaitan dengan yg diinginkan, maka besar kemungkinan untuk menekan tombol
"back" atau menutup jendela halaman konten tersebut. Nah, terciptalah
yg disebut sebagai "Bounce Rate", tingkat kelembaman, dimana semakin
tinggi nilai atau persentasenya, semakin kecil value atau nilai kepentingannya.
Contoh nyatanya, kasus ini sering terjadi apabila kita masuk dan terjebak pada
situs/blog AGC atau doorway page yg cuma berisi keyword tanpa konten. Kita
pasti akan langsung menekan tombol back atau close. Dan ini pula yg menjadi
pertimbangan Google dalam menentukan ranking serta value. User experience kini
menjadi rujukan Google dalam menilai.
Inilah setidaknya
gambaran mengenai relevansi.
Lalu Bagaimana
Kaitannya dengan Link Building yg Berkualitas?
Sebutlah anda menulis
posting blog tentang tips link building. Kemudian pada suatu kesempatan lain,
anda diundang menjadi guest blogger di suatu blog SEO lain lalu menulis tentang
dofollow & nofollow links. Di dalam posting tersebut kemudian anda membuat
link yg mengarah ke posting blog anda dengan keyword "tips link building".
Inilah yg kemudian bisa disebut sebagai backlink yg sangat berkualitas,
terlepas dari beberapa konteks lain mengenai kondisi blog yg nanti akan
dibicarakan.
membangun link yang
disukai Google
Jika guest posting
tersebut dimuat dalam blog bertema kesehatan, dan di link ke posting yg sama,
itu tetaplah link, namun bukan merupakan link berkualitas. Bisa sih, jika
kreatif, link tersebut dapat dikelilingi dengan beberapa kata-kata yg berkaitan
dengan link, maka ada kemungkinan link tersebut dianggap berkualitas. Namun tentunya
ini dapat merusak isi artikel itu sendiri karena ada kesimpangsiuran dan dapat
membingungkan pembaca. Mengingat user experience kini mempengaruhi algoritma
dalam menentukan ranking, tentu ini tidak baik.
Kesimpulan pertama:
kondisi niche, tema, konteks yg melingkupi link berpengaruh dalam menentukan
berkualitas atau tidaknya sebuah link. Semakin tinggi relevansi, semakin
berkualitas suatu backlink.
Kondisi kedua yg
mempengaruhi kualitas link maupun blog/web adalah kualitas halaman yg
mengarahkan link serta kemana link tersebut diarahkan. Jika suatu blog/web
memiliki terlalu banyak link keluar, memiliki tema atau niche yg terlalu banyak
dan tidak jelas arahnya, dan mengarahkan link ke halaman-halaman berkualitas
rendah atau bahkan telah mendapat penalti Google, maka ini dapat menurunkan
kualitas blog/web tersebut beserta link-linknya.
Jadi, jika anda sedang
membangun link di suatu blog/web, ada baiknya untuk melihat beberapa hal
berikut:
- Perhatikan apakah blog/web tersebut memiliki kualitas konten tinggi & punya nilai otoritas serta orginalitas yg tinggi pula.
- Lihat apakah blog/web tersebut memiliki terlalu banyak outbound link yg tidak relevan, misalnya berupa exchange link baik otomatis atau manual yg jumlahnya terlampau banyak hingga mengalahkan link-link dari blog/web itu sendiri.
- Lihat apakah blog/web tersebut memiliki space iklan dengan jumlah iklan yg terlampau banyak. Terlebih lagi apabila banyak iklan tersebut berupa referral links. Iklan yg jumlahnya terlalu banyak hingga mengalahkan kepentingan konten (merusak fokus terhadap konten) dapat mempengaruhi kualitas.
- Lihat apakah situs tersebut merupakan situs link farm atau content farm (perkebunan link dan konten, hehe... bukan.. maksudnya situs yg hanya memuat link-link saja tapi ga ada konten atau situs yg merupakan kumpulan-kumpulan artikel saja tapi tidak jelas apa arah tujuannya, misalnya AGC, autoblog, dll). Blog semacam itu biasanya terlibat dalam skema link wheel, link masuk dan keluarnya hanya untuk tujuan referral, dll.
Selengkapnya mengenai
quality konten bisa disimak di Kriteria Quality Content Menurut Google.
Link Building Yang
Natural
Google juga
memata-matai tingkat kecepatan link building suatu blog/web. Link building
perlu dilakukan dengan cara senatural mungkin agar Google dapat melihatnya
sebagai proses yg tidak artifisial (dibuat-buat) atau tidak wajar. Bagaimana
link building yg tidak natural atau tidak wajar? Sederhana saja. Link
building yg dilakukan dengan terlalu
agresif.
Taruhlah anda
menggunakan jasa atau software otomatis yg dapat menciptakan ribuan backlink
dalam waktu singkat, misalnya dalam seminggu. Jadi dalam seminggu anda telah
memiliki ribuan backlink. Kemudian minggu berikutnya anda tidak mendapatkan
sarana untuk mendapatkan backlink otomatis lagi. Jadi tidak ada backlink pada
minggu itu. Minggu berikutnya, setelah googling, didapatkan software dengan
harga sekian untuk membuat backlink dengan jumlah ribuan. Kemudian sebulan
berikutnya, link building berhenti lagi. Dan seterusnya, dan seterusnya. Ini
hanya contoh saja, tentunya tanpa alat pun anda bisa menciptakan backlink
demikian, setidaknya ratusan, dengan cara spamming. Jika polanya demikian,
Google kemudian dapat membaca pola tersebut dan besar kemungkinan proses
tersebut dianggap tidak natural. Terlebih lagi jika web/blog baru saja dibuat,
misalnya dalam sebulan, tapi telah memiliki ribuan backlink, ini lebih tidak
natural lagi! Jadi pastikan jumlah backlink yg dibuat senatural mungkin sesuai
dengan kemampuan seorang manusia dalam membuatnya.
Lalu bagaimana
membangun serta membentuk link yg dianggap natural?
Sebenarnya sangat
sederhana sekali. Misalnya:
- Melalui blog dofollow, kita bisa mendapatkan backlink melalui komentar, tentunya dengan batas wajar juga. Yaitu dengan memberikan kontribusi komentar yg berbobot, tidak asal jeplak, dan tidak nyepam.
- Guest posting. Menjadi blogger tamu yg menuliskan artikel untuk blog lain. Selain dapat memberikan backlink berkualitas, dapat pula meningkatkan otoritas si penulis.
- Berpartisipasi di forum-forum dan meninggalkan link rujukan yg sesuai dengan pembicaraan & niche.
- Artikel original (tulisan sendiri) serta khas cenderung mendapat sorotan serta menjadi rujukan. Banyak Blogger yg kemudian merujukkan link artikel blog lain sebagai referensi. Jika artikel blog di-copas, pastikan ada backlink yg dipasang dengan benar, selain sebagai bentuk respect dari Blogger lain yg mengambil artikel tersebut sesuai dengan etika, memberikan backlink juga merupakan nilai plus. Artinya si blogger yg mengambil artikel serta blogger yg artikelnya diambil memiliki hubungan mutualisme yg saling menguntungkan. Jadi tidak ada yg dirugikan.
- Lakukan pola link building dengan sewajar-wajarnya serta tidak timpang. Jika anda bekerja sendiri untuk blog, membuat ratusan link dalam seminggu sebenarnya sudah melebihi batas wajar. Perhatikan kualitas, bukan kuantitas. Pola yg timpang berkaitan dengan contoh yg sudah disampaikan di atas. Lakukan link building dengan rutinitas yg sama, sehingga pertambahan backlink yg dibaca oleh Google tidak menunjukkan adanya pola yg direkayasa.
Intinya adalah, jangan
hanya membangun link saja tapi bangunlah link berkualitas. Artinya, ada
beberapa persyaratan penting yg kemudian dapat saya rangkum disini: Isi/konten
original, berkualitas, & berhubungan ketika link hendak dibangun atau
ditanam; blog/web yg berkualitas (dengan acuan beberapa hal yg telah disebutkan
di atas); dan usaha link building yg natural. Jika dilakukan dengan cara
demikian, niscaya bukan hanya otoritas blog/web saja yg tinggi di mata search
engine, tapi juga otoritas anda sebagai Blogger, penulis, & ahli dalam
niche tertentu di mata orang-orang.
3 komentar:
Thanks infonya.. sungguh bermanfaat dan menguntungkan bagi web saya....
Saya kesulitan dalam mendapatkan backlink dan saya harapkan dengan membaca postingan di atas dapat mnambah backlink natural saya...
:D
ijin share web saya ya..
Business Site For You
sangat sangat bermanfaat :D ;))
Gan mampir ke web ane coba http://www.dapurweb.web.id
Posting Komentar